Rabu, 20 Oktober 2010

MANAJEMEN PENGENDALIAN PENYAKIT AYAM PETELUR FASE LAYER DI PETERNAKAN ACUAN FARM DESA GONDANG REJO 32 KECAMATAN PEKALONGAN KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

MANAJEMEN PENGENDALIAN PENYAKIT AYAM PETELUR FASE LAYER DI PETERNAKAN ACUAN FARM DESA GONDANG REJO 32  KECAMATAN PEKALONGAN KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

(Laporan Praktik Umum)










Oleh
I. MADE ADI JAYA





FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2010





Judul Praktik Umum                        :  Manajemen Pengendalian Penyakit Ayam Petelur Fase Layer Di Acuan Farm Desa Gondang Rejo 32 Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur
Nama Mahasiswa                             :  I. Made Adi Jaya N. Tangkas


Nomor Pokok Mahasiswa                :  0614061038
Jurusan / Program Studi                   :  Peternakan
Fakultas                                            :  Pertanian
Tangal Pengesahan                           :





MENYETUJUI,

Ketua Jurusan Peternakan,                                          Dosen Pembimbing,   


Prof. Dr. Ir. Muhtarudin, M.S.                               Ir. Tintin Kurtini, M.S.
NIP 19610307 198503 1006                                      NIP 19510922 198002 2001


MENGETAHUI,
Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Lampung


Prof. Dr. Ir. H. Wan Abbas Zakaria, M.S.
NIP 19610826 198702 1001






KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Y.M.E, karena berkat rahmat, dan hidayah- Nya  penulis mampu menyelesaikan kegiatan praktik umum serta laporan praktik umum yang telah dilaksanakan pada tanggal 01 Juli – 09 Agustus 2010 di Acuan Farm Desa Gondang Rejo 32, Kecamatan Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur.  Adapun pembuatan laporan ini merupakan hasil kegiatan pelaksanaan praktik umum yang telah dilaksanakan dengan judul “ Manajemen Pengendalian Penyakit Ayam Petelur Fase Layer Di Acuan Farm Desa Gondang Rejo 32 Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur” .  Penulis menyadari dapat menyelesaikan laporan ini karena dukungan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :
  1. Ibu Ir. Tintin Kurtini, M.S., -- selaku dosen Pembimbing Praktik Umum -- atas bimbingan, saran, nasihat serta waktu yang telah diberikan;
  2. Agus Salim S.Pt., -- selaku Pembimbing Lapang – atas bantuan, informasi, saran, dan nasihat yang diberikan;
  3. Bapak Dr. Ir. Rudy Sutrisno, M.S., -- selaku koordinator Praktik Umum Jurusan – atas izin, saran, dan nasehatnya:
  4.  Ibu Dian Septinova, S.Pt ,M.T.A -- selaku dosen Pembimbing Akademik   -- atas bimbingan, saran, dan nasihat yang diberikan;
  5. Bapak Prof. Dr. Ir. Muhtarudin, M.S. , selaku Ketua Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian -- atas izin, nasihat, dan bimbingannya;
  6. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Wan Abbas Zakaria, M.S. -- selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Lampung -- atas izin yang diberikan untuk melaksanakan kegiatan praktik umum;
  7. Ko Acuan & mami, Ko Herman, Ko Ewik, dan Ncik Cenli selaku pemilik dan pengelola Acuan Farm – atas izin tempat praktik umum, fasilitas dan saran yang diberikan;
  8. Bapak, Ibu, Bli Gede, Emma dan Agung serta keluarga besar -- atas segala do’a, kasih sayang, dukungan, nasihat, dan perhatian yang diberikan;
  9. Mba Marsih, Mba Eka, Novi, Yuyun, Yuli, Apri, Agus, Pak Kamsi, Pak Yanto & Keluarga, dan semua karyawan kandang – atas kerjasama dan bantuan yang telah diberikan;
  10. Dwi Sulistiono (dekill) dan Zaki Mauludy (ucil) selaku teman seperjuangan di farm, dan seluruh PTK ’06 (Andra, Prio, Ivan, Anggi, Jepron, Doni, Andik, dll serta PTK ’04, ’05, ’07 & ‘08 -- atas segala bantuan, kebersamaan, kritik, saran, selama penulis melaksanakan dan menyusun laporan praktik umum.
Semoga bantuan dan kerjasama yang telah diberikan memperoleh balasan dari TUHAN Y.M.E dan penulis berharap agar laporan praktik umum ini dapat digunakan dan bermanfaat bagi kita semua. Amin....
Bandar Lampung,    Oktober 2010

Penulis

I. Made Adi Jaya N. Tangkas










I.  PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Perkembangan dunia peternakan saat ini khususnya perunggasan di Indonesia semakin meningkat.  Hal ini ditandai dengan banyaknya berdiri perusahaan peternakan perunggasan.  Peternakan ayam merupakan penghasil daging dan telur untuk memenuhi sebagian besar konsumsi protein hewani.  Protein hewani asal unggas lebih murah dan mudah didapat dibandingkan dengan ternak lainnya (ternak ruminansia).
Pemenuhan gizi masyarakat akan protein hewani saat ini belum cukup berimbang dengan jumlah penduduk yang ada di  Indonesia, sehingga diperlukan usaha nyata dari pemerintah maupun pihak swasta untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, tanpa perlu adanya kebijakan pemerintah untuk import produk peternakan dari luar negeri.  Selain itu, dengan dicanangkannya program pemerintah untuk tahun 2010 terwujudnya swasemba daging dan daerah Lampung sebagai “lumbung” ternak, ini membuktikan bahwa Lampung sendiri mampu memenuhi kecukupan protein hewani.





Salah satu produk peternakan yang memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dengan harga yang relatif murah dan dapat dijangkau masyarakat serta mudah dalam pengolahannya adalah produk yang dihasilkan dari ayam ras yaitu telur.  Kenyataan yang dirasakan saat ini adalah telur memberikan pengaruh yang cukup besar dalam upaya pemenuhan kebutuhan gizi dan protein masyarakat Lampung.
Acuan Farm adalah salah satu perusahaan peternakan ayam ras petelur yang menghasilkan telur sekaligus daging (ayam afkir).  Dalam satu usaha peternakan unggas, pemeliharaan kesehatan merupakan bagian penting dalam peningkatan produksi ternak.  Produktivitas dan reproduktivitas ternak hanya dapat dicapai secara optimal apabila ternak dalam keadaan sehat. Oleh karena itu, tatalaksana pemeliharaan dan pengendalian kesehatan ternak merupakan salah satu prasyarat tercapainya target produksi yang optimal.
Salah satu manajemen pemeliharaan yang memengaruhi produksi perusahaan peternakan ayam petelur adalah dari sisi manajemen kesehatan yang ada.  Dalam suatu usaha peternakan, kesehatan merupakan salah satu faktor penting yang turut menentukan keberhasilan usaha peternakan.  Walaupun kesehatan tidak termasuk biaya produksi yang besar yaitu hanya sekitar 5 %.  Namun, kesehatan sangat dibutuhkan karena tanpa kesehatan, usaha peternakan tidak akan dapat berjalan dengan lancar, karena kesehatan ayam mampu memengaruhi produksi telur yang dihasilkan, serta memengaruhi tingkat kematian ayam. 




Peternakan harus memiliki kontrol biosekuriti serta program-program kesehatan yang mampu mengoptimalkan hasil produksi.  Prinsip biosekuriti meliputi: manajemen, vaksin, obat, serta desinfektan yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan dan melengkapi.  Pengamanan terhadap penyakit perlu mendapatkan prioritas karena penyakit yang menyerang mampu menurunkan tingkat produksi. Pengamanan ini dapat dilakukan dengan pengendalian penyakit baik berupa pencegahan ataupun pembasmian.

Besarnya pengaruh kesehatan terhadap kelancaran usaha yang dijalankan menyebabkan penulis ingin mengetahui lebih dalam mengenai manajemen kesehatan ayam petelur dengan melakukan kegiatan praktik umum dengan judul “Manajemen Pengendalian Penyakit Ayam Petelur Fase Layer”.

B. Tujuan

Kegiatan Praktik Umum ini bertujuan untuk :
  1. mengaplikasikan pengetahuan dan teori kuliah bidang ilmu peternakan secara langsung dalam kehidupan nyata ;
  2. mendekatkan mahasiswa pada bidang keilmuan dan keprofesiannya ;
  3. meningkatkan keterampilan pemeliharaan ayam petelur ;
  4. menambah wawasan ilmu peternakan ;
  5. mampu menelaah serta menganalisis masalah yang ada dalam bidang kesehatan serta ilmu peternakan.


C.  Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kegiatan praktik umum (PU) ini dilaksanakan pada 01 Juli hingga 09 Agustus 2010, adapun tempat pelaksanaan kegiatan praktik umum ini yaitu di Acuan Farm yang berlokasi di jalan Simpang Swadaya Desa Gondang Rejo Kecamatan Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur.  Kegiatan ini dilakukan dengan metode praktik langsung.










II.  KONDISI DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTIK UMUM

A.  Sejarah Berdiri dan Perkembangan Perusahaan

Perusahaan ini didirikan pada tahun 1980-an oleh pimpinan perusahaan yang bernama Ko Acuan.  Tujuan didirikannya usaha peternakan Acuan Farm ini untuk memperoleh keuntungan dan untuk memenuhi kebutuhan pasar akan permintaan telur ayam selain itu juga untuk membuka lapangan pekerjaan.

Keinginan Ko Acuan untuk memulai usaha awalnya dari melihat usaha ayam petelur milik sahabatnya.  Beliau memulai usaha ini dengan beternak ayam petelur sebanyak 200 ekor.  Namun usaha ini tidak berjalan mulus, karena ayam-ayam tersebut mati terserang penyakit ND.  Kemudian Ko Acuan mencoba lagi untuk memelihara ayam petelur dengan jumlah yang sama sebanyak 200 ekor, akan tetapi setelah dipelihara ayam-ayam tersebut juga mati semua karena terserang penyakit Gumboro.

Setelah 2 kali mencoba dan gagal terus, Ko Acuan tidak putus asa dan beliau kemudian mencoba lagi beternak ayam petelur dengan jumlah yang lebih banyak dari sebelumnya yaitu 500 ekor dan akhirnya dapat hidup dan bertahan yang kemudian jumlahnya tersebut berkembang hingga 11.000 ekor hingga sampai sekarang mencapai ± 181.800 ekor ayam petelur.

Jumlah tersebut terbagi menjadi 3 farm yaitu  farm induk dengan jumlah ayam ± 140.000 ekor (100.000 ayam petelur produktif dan 40.000 ekor pullet siap telur) yang terletak di kantor pusat Desa Gondang Rejo 32 dan farm kedua yang terletak di Desa Siraman Dusun 2 dengan jumlah ± 10.000 ekor ayam petelur produktif.  Selain kedua farm tersebut, Acuan Farm juga memiliki farm khusus pullet dan DOC dengan kapasitas ± 16.500 ekor pullet dan ±15.300 ekor DOC yang lokasinya terpisah dari kandang layer tapi masih dalam satu wilayah di Desa Siraman Dusun 2 Pekalongan, Lampung Timur.

Terbaginya kandang menjadi tiga wilayah ini karena dahulu saat memulai usaha dari skala kecil dan kemudian berkembang sehingga luas lahan peternakan tersebut tidak mencukupi sehingga membutuhkan lahan yang lebih luas.  Farm yang terletak di Desa Gondang Rejo 32 merupakan kantor pusat dan merupakan farm kedua yang didirikan, saat ini pengelolaan farm ini telah diserahkan kepada putranya yang bernama Ko Ewi yang merupakan anak pertama laki-laki satu-satunya.  Farm pertama yang berada di Desa Siraman Dusun 2 dikelola oleh putrinya yang bernama Cenli dan farm ketiga atau farm pembibitan dikelola oleh bapak Yanto, tetapi dalam segala kegiatannya masih tetap dalam pengawasan Ko Acuan.






B. Lokasi Perusahaan

Acuan Farm merupakan salah satu perusahaan perorangan yang bergerak di bidang peternakan ayam petelur yang berkantor pusat di Jl. Simpang Swadaya Desa Gondang Rejo 32 Pekalongan, Lampung Timur.  Lokasi peternakan Acuan Farm Gondang Rejo 32 ini memiliki letak dan berbatasan dengan wilayah berikut:
Di sebelah Selatan        : Desa Gondang Rejo
Di sebelah Utara           : Desa Tulus Rejo
Di sebelah Timur           : Desa Siraman Dusun 2
Di sebelah Barat          : Pekalongan
Jalan menuju lokasi peternakan ini sudah baik berupa jalan perumahan yang berada tepat di depan peternakan yang tidak jauh dari jalan aspal utama sehingga memudahkan proses transportasi.

C. Lahan Peternakan

Luas lahan peternakan Acuan Farm yang berlokasi di Desa Gondang Rejo 32 ini adalah ± 8 Ha. Pada lahan tersebut, terdapat 40 kandang ayam petelur fase layer, bangunan kantor beserta mess penjaga kandang dan karyawan, gudang pakan, gudang telur, tower air, dapur, kamar mandi, gudang peralatan, tempat parkir, gudang jagung, tempat penjemuran jagung, kandang sapi, kolam ikan, garasi mobil, tempat cuci mobil dan motor, dan jalan.



Lahan peternakan tersebut dibatasi dengan pagar setinggi 5 m yang disertai dengan kawat berduri di bagian atasnya sehingga peternakan aman dari tindak kejahatan dan gangguan dari luar peternakan.  Di sekitar kandang terdapat banyak sekali rerumputan yang dimanfaatkan untuk pakan sapi.  Di sekitar kolam terdapat banyak pepohonan dalam jumlah yang cukup untuk melindungi kandang agar diperoleh pergantian udara yang cukup.  Menurut Sudayani (1999), pepohonan dapat berguna sebagai pelindung dari hembusan angin kencang, dan panas matahari di musim kemarau.

Air merupakan salah satu syarat penting yang harus dipenuhi dalam pembangunan sebuah peternakan.  Dalam area peternakan ini terdapat dua sumber air yang diperoleh dari air tanah (sumur) yang ditampung dengan menggunakan tower.  Pengambilan air menggunakan mesin pompa air yang menggunakan tenaga listrik dan bila terjadi padam aliran listrik maka pengambilan air menggunakan disel.  Sumber listrik yang digunakan di peternakan ini berasal dari KLP (Koperasi Listrik Pedesaan).

D.  Struktur Organissasi dan Ketenagakerjaan

1.  Struktur Organisasi
Struktur organisasi Acuan farm Gondang Rejo 32 ini berbentuk lini atau garis, dimana pimpinan secara langsung mengawasi beberapa bawahannya sehingga pembagian tugas dan tanggung jawab lebih jelas dan terkontrol dengan baik.


Pimpinan tertinggi di Acuan farm dipegang oleh pemiliknya sendiri yang bekerja dibantu oleh beberapa staf dan karyawan yang bertugas mengontrol, mengatur, dan mengendalikan seluruh kegiatan yang dapat memajukan perusahaan.  Struktur organisasi dapat dilihat pada Gambar 1 dibawah ini.
 











 



 









Gambar 1.  Struktur organisasi di Acuan Farm, Gondang Rejo 32

Adapun unsur-unsur organisasi yang terdapat di Acuan Farm Gondang Rejo 32 adalah sebagai berikut:
1.      Pimpinan perusahaan
Pimpinan perusahaan bertugas membuat kebijakan dan keputasan serta melakukan koordinasi dan dan pembinaan atas kebijakan tersebut.  Dalam pelaksanaannya tugas pimpinan perusahaan sering dibantu oleh wakil pimpinan atau yang dipercaya.
2.      Wakil pimpinan
Bagian ini bertugas membantu kerja pimpinan dalam hal pembinaan terhadap kebijakan yang telah ditetapkan dan menggantikan tugas pimpinan bila pimpinan tidak berada di tempat.
3.      Bendahara
Bagian ini berfungsi sebagai pemegang keuangan dalam hasil produksi telur maupun penjualan ayam afkir.
4.      Sekertaris
Bagian ini berfungsi dalam hal pencatatan recording produksi telur yang dihasilkan tiap harinya.
5.      Kepala gudang pakan
Bagian ini bertanggungjawab terhadap pengaturan keluar masuknya pakan dari dan ke dalam gudang.
6.      Kepala operator mesin
Bagian ini bertugas dalam pengawasan kelancaran penggunaan mesin setiap harinya.
7.      Kepala kandang
Bertugas membuat laporan harian kandang (LHK) dan mengawasi pekerjaan petugas kandang.
8.      Petugas kandang
Bagian ini bertugas melakukan pemeliharaan ayam, yang meliputi membersihkan kandang dan peralatan kandang, memberi pakan dan minum ayam, pengambilan dan pengotakan telur, melakukan pengobatan, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan pemeliharaan.

2.  Ketenagakerjaan
Jumlah seluruh tenaga kerja yang ada di Acuan Farm ± 70 karyawan terbagi menjadi 3 tempat 2 kandang layer dan 1 kandang pullet.  Acuan Farm Gondang Rejo 32 sendiri memiliki ± 60 karyawan yang bekerja mengurus kandang dan di gudang pakan yang terdiri dari ± 40 orang petugas kandang, 1 orang kepala kandang, 1 orang kepala operator mesin, 1 orang kepala gudang pakan, 1 orang sekertaris, 1 orang penanggungjawab kandang, dan 1 orang wakil pimpinan serta ± 14 orang pekerja pakan dan jagung.

Karyawan mendapat gaji tiap bulannya yang ditambah dengan uang makan beserta bonus apabila dalam sebulan masuk terus.  Semua karyawan bekerja setiap hari apabila ingin libur diberikan 1 hari dalam sebulan.  Setiap hari karyawan memiliki absensi kehadiran yang ditandatangani setiap karyawan.

Setiap tenaga kerja dharuskan bekerja selama 8 jam mulai pukul 07.00—11.30 WIB kemudian istirahat hingga pukul 13.00 WIB dan dilanjutkan pada pukul 13.00—16.00 WIB.  Uang makan dibayarkan beserta dengan uang gaji setiap bulannya disertakan bonus apabila dapat bonus kehadiran dan bonus produksi.

E.  Sarana Usaha dan Lingkup Usaha

1.  Sarana Usaha
Sarana usaha yang terdapat pada Acuan farm meliputi : 40 unit kandang produksi, 2 kantor (kantor bendahara dan kantor kepala kandang), 1 mess karyawan, 1 gudang pakan, 1 unit gudang telur, 1 unit gudang jagung, 1 mesin desinfektan, 1 unit genset, 1 tower air, dan 4 kendaraan truk.

2. Lingkup usaha
Acuan Farm merupakan perusahaan yang bergerak dalam usaha ayam petelur.  Produk peternakan ini dipasarkan ke Sumatra dan Jawa yang meliputi : Lampung, Palembang dan Jakarta.  Harga penjualan telur di farm ini dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan harga eceran dan harga dalam partai besar.  Harga 1 kg telur yang berjumlah rata-rata 14—15 butir pada Juli 2010 adalah Rp 14.000,00 dan untuk partai besar yang menggunakan peti dengan kapasitas per peti adalah 15 kg dijual dengan harga Rp 210.000,00 per peti.  Selain telur, produk sampingan yang dihasilkan dari peternakan ini adalah berupa feces murni, feses tersebut dijual dengan harga Rp 12.000,00 per karung.