SISTEM
UROPOENTIKA
I. MADE ADI JAYA
0614061038
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Metabolisme pada
tubuh manusia akan menghasilkan produk berupa zat-zat yang tidak diperlukan
lagi. Salah satu bentuk zat yang dihasilkan sebagai produk metabolisme tersebut
dalam bentuk cairan yakni urin. Zat tersebut bilatidak dikeluarkan dari tubuh
akan berdampak buruk bagi kesehatan tubuh manusia. Untuk itu diperlukan suatu
sistem yang dapat mengeluarkan zat hasil metabolisme tersebut dari lingkungan
internal tubuh.
Sistem uropoetika merupakan sistem yang berperan dalam
pengaturan konsentrasi cairan yang berupa urin tersebut di dalam tubuh manusia.
Sistem uropoetika tersusun atas ginjal, ureter, vesika urinaria, dan uretra
yang dimana bagian-bagian ini berperan dalam homeostasis baik sebagai
penghasil, penyaring, maupun saluran yang dilewati urin yang nantinya akan
diekskresikan sebagai sisa metabolisme tubuh menuju luar tubuh.
Sebagai organ utama sistem uropoetika, ginjal
berperan dalam homeostasis secara lebih ekstensif dibandingkan dengan
organ-organ ekskresi lainnya. Ginjal mengatur komposisi elektrolit, volume dan
pH lingkungan internal dan mengeliminasi hampir semua zat sisa metabolisme
kecuali karbondioksida yang dilakukan oleh sistem respirasi. Ginjal
melakukan fungsi pengaturan ini dengan mengeliminasi zat-zat yang tidak
dibutuhkan oleh tubuh melalui urin.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.Sistem Uropoetika
Sistem
uropoetika adalah sistem yang digunakan untuk mengontrol volume dan komposisi
cairan dalam tubuh (Ganong, 2008) Sistem uropoetika adalah sistem yang mengatur
cairan dalam tubuh manusia (Sherwood, 2001)
Pertumbuhan
ginjal menempuh 3 tahap :
- Pronephros, ginjal primitif
- Mesonephros, ginjal transisi
- Metanephros, ginjal definitif
Pronephros
berasal dari nephrotome segment-segment paling anterior. Setiap
nephron memiliki nephrostome untuk menerima zat ampas metabolisme
dai coelom langsung dan tubulus yang menyalurkan buangan ke dorsolateral tubuh.
Pronephros memiliki juga glomus, menjorok mendekati nephrocoel. Pronephros
kemudian beratropi sampai hilang digantikan oleh mesonephros yang tumbuh di
posteriornya.
Mesonephros pada mamalia bekerja sama dengan
placenta sebagai alat pembuangan. Seetiap nephron memeliki glomerulus
dan nephrostome. Glomerulus berada dalam kapsul Bowman.
Metanephros
tumbuh setelah mesonephros beratropi dan berada di posterior mesonephros.
Nephron tak mengandung nephrostome lagi, hanya glomerulus. Nephron-nephron pada
metanephros tidak lagi seperti pada pro dan mesonephros. Ductus Wolffi yang
tidak terpakailagi berubah fungsi sebagai ductus genitalis pada jantan: ductus
epididimis dan vas deferens. Pada betina beratropi: sisanya pada waktu dijumpai
dekat ovarium, disebut epoophoron dan paroophoron.(Wildan Yatim, 1994)
B.Komponen-komponen Sistem Uropoetika
Pada sistem uropoetika, beberapa organ-organ tubuh
ikut berperan dalam pembentukan urine. Organ-organ tersebut antara lain
adalah :
1. Ginjal
Ginjal merupakan suatu organ yang dibungkus oleh kapsula jaringan
pengikat fibrosa tipis yang terletak pada bagian belakang cavum abdominalis dibelakang
peritorium, berjumlah 2 buah yaitu ginjal kanan dan ginjal kiri. Ginjal
memiliki dua bagian yaitu bagian korteks dan bagian medulla. Bagian korteks
tampak lebih gelap daripada bagian medulla. Pada korteks terdapat pars radiata
dan parskonvulata sedangkan medulla terdiri dari piramida-piramida renalis yang
dipisahkan satu sama lain oleh columna renalis. Pada ginjal terdapat
nefron-nefron yang merupakan bagian pengolah darah sebelum menjadi urine.
Nefron terdiri atas segmen corpusculum malpighi -yang didalamnya ada
bangunan glomerulus dan kapsulla bowman-, tubullus kontortus distal, tubullus
kontortusproksimal, dan ansa henle. Semua bangunan itu terdapat di
parskonvulata, kecuali ansa henle yang terdapat pada pars radiata
korteksrenalis (Anonim, 2009)
2. Ureter
Merupakan saluran penghubung antara parenkhim ginjal dan vesicaurinaria.
Terdapat dua ureter berupa dua pipa saluran yang masing-masing terdapat pada
ginjal kanan dan ginjal kiri. Dindingnya terdiridari tiga lapisan, lapisan
dalam berupa lapisan mukosa, lapisan tengahberupa lapisan muskular dan lapisan
luar yang panjangnya kira-kira 35sampai 40 sentimeter. Ureter mulai berjalan ke
bawah melalui ronggaabdomenmasuk kedalam pelvis dan dengan arah oblik
bermuarakedalam sebuah posterior kandung kemih (Anonim, 2009).
3. Vesica urinaria
Vesica urinaria bekerja sebagai penampung urine. Organ iniberbentuk
seperti buah pir, letaknya didalam rongga pelvis, didepansimfisis pubis. Pada
bagian ini terdapat daerah segitiga yang dibentukantara dua lubang ureter dan
uretra disebut trigonum vesica urinarius.Vesica urinaria berfungsi sebagai
bangunan penampung urin sementara(Anonim, 2009).
4. Uretra
Adalah sebuah saluran yang berjalan dari leher kandung kencing kelubang
luar. Uretra dilapisi oleh membran mukosa yang bersambungdengan membran yang
melapisi vesica urinaria. Pada wanita, uretralebih pendek daripada
pria. Panjang ureter pada wanita kira-kira 2,5sampai 3,5 sentimeter, dan pada
pria sekitar 17 sampai 22,5 sentimeter (Anonim, 2009)
A. Mekanisme Pembentukan Urin
1.Penyaringan
(filtrasi)
Filtrasi darah
terjadi di glomerulus, dimana jaringan kapiler denganstruktur spesifik dibuat
untuk menahan komponen selular dan medium-molekular-protein besar kedalam
vascular system, menekan cairan yang identik dengan plasma di elektrolitnya dan
komposisi air. Hasil penyaringan di glomerulus berupa filtrat glomerulus (urin
primer) yang komposisinya serupa dengan darah tetapi tidak mengandung protein (Guyton,2008).
2.Penyerapan (
absorsorbsi)
Tubulus
proksimal merupakan organ yang bertanggung jawab terhadap reabsorbsi bagian
terbesar dari filtered solute. Pada umumnya tubulus proksimal bertanggung jawab
untuk mereabsorbsi ultra filtrate lebih luas dari tubulus yang lain. Paling
tidak 60% kandungan yang tersaring di reabsorbsi sebelum cairan meninggalkan
tubulus proksimal.(Frandson,2003).
3.Penyerapan Kembali ( Reabsorbsi
Volume urin
manusia hanya 1% dari filtrat glomerulus. Olehkarena itu, 99% filtrat
glomerulus akan direabsorbsi secara aktif padatubulus kontortus proksimal dan
terjadi penambahan zat-zat sisa sertaurea pada tubulus kontortus distal.
Substansi yang masih berguna seperti glukosa dan asam amino dikembalikan ke
darah. Sisa sampah kelebihan garam, dan bahan lain pada filtrate dikeluarkan
dalam urin(Sherwood,2001).
4.Augmentasi
Augmentasi
adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di tubulus
kontortus distal (Cuningham, 2002)
Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Urin
1. Intake air
2. Temperatur
3. Diet
4.Keadaan mental dan fisik
5.Aktivitas (Anonim, 2009)
Komponen Urin Normal
Urin normal
antara lain mengandung :
1. Ureum
Merupakan senyawa hasil akhir metabolisme protein pada mamalia
2. Ammonia
Hanya terdapat sedikit pada urin, menyebabkan bau pada urin
3.Creatin dan
Creatinin
Merupakan hasil pemecahan caratin.
4. Asam urat
Merupakan hasil akhir oksidasi urin di dalam tubuh
5.Asam amino, Alantoin, Chloride,
Sulfat, Oxalate, Mineral, serta vitamin,
hormon dan enzim
(Anonim, 2009).
Hubungan antara Sistem Uropoetika dengan
Homeostasis
Sistem uropoetika
memegang peran penting dalam mengaturkeseimbangan cairan dalam tubuh dan
mempertahankan keseimbangan asam basadarah. Sedangkan, kelangsungan hidup dan
berfungsinya sel secara normalbergantung pada pemeliharaan konsentrasi cairan,
garam, elektrolit, serta asambasa yang ada di dalam tubuh (Sherwood,2001).
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan
bahwa :
- Menahan
kencing merupakan kebiasaan yang tidak baik, karena dapat menyebabkan
dampak negatif terhadap sistema uropoetikayakni infeksi salauran kencing
dan pembentukan batu ginjal.
- Hubungan
sistema uropoetika dengan homeostasis dapat dilihat dari mekanisme
pengeluaran zat-zat yang berlebih dalam tubuh, karenatubuh hanya
memerlukan zat-zat yang dibutuhkannya dalam jumlahyang normal.
B. Saran
Berdasarkan pembahasan itu pula penulis dapat
memberikan saran antara lain :
- Menahan
kencing merupakan kebiasaan yang tidak baik, maka dari itu sebisa mungkin
hindarilah.
- Jangan
makan-makanan atau minum-minuman yang dalam jumlah berlebih, karena tubuh
hanya butuh dalam batas yang normal. Makan dan minumlah dengan ukuran yang
normal dan tidak mubazir.
- Konsumsilah
makanan dan minuman yang sehat. Jangan konsumsi makanan dan minuman yang
dapat merusak sistem-sistem tubuh, terutama pada bahasan ini yaitu sistema
uropoetika.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2009. Premedical
Science in Homeostatic setting. Praktikum Biokimia
Komposisi Urin,
2nd Ed. Surakarta : UMS. Pp.34-37
Cunningham,J. 2002. Teksbook
of Veterinary Physilogy. Philadelpia : WB Saunders Frandson, R. 2003.
Anatomy and Physiology of Farm Animals 6th Ed. Philadelphia : Lippincott
Williams & Wilkins
Ganong, W.
2005. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC
Guyton, A. 2008.Buku ajar Fisiologi Kedokteran. In : Textbook of
Medical Physiology, 9th Ed. Jakarta : EGC
Sherwood, L. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem.2ndEd. Jakarta
: EGC. pp.461 & 50
Tidak ada komentar:
Posting Komentar