VITAMIN BAGI TUBUH TERNAK
I. MADE ADI JAYA (0614061038)
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada tahun 1911
seorang peneliti dari Lister Institute di London yaitu Casimir Funk memberi
nama vitamine, yang kemudian dikenal dengan nama vitamin. Vitamin adalah
senyawa organic yang secara keseluruhan dibedakan struktur dan fungsinya dengan
protein, lemak, dan karbohidrat. Vitamin dibutuhkan dalam jumlah yang sangat sedikit,
namun sangat penting dalam berbagai fungsi tubuh ternak. Tanpa vitamin, kuda tidak
dapat tumbuh bereproduksi, kerja, laktasi atau membentuk tubuh, sehingga vitamin
harus menjadi bagian dari ransum. Akhir-akhir ini terdapat berbagai informasi penelitian
tentang level vitamin yang dibutuhkan kuda, namun sejauh ini belum diketahui
vitamin mana yang diperlukan untuk ditambahkan agar ransum kuda seimbang.
Setiap mahluk
hidup pasti membutuhkan makanan sebagai penghasil energi untuk tumbuh,
beraktivitas dan bereproduksi. Sama halnya dengan ternak khususnya ayam. Ransum
diberikan setiap hari oleh peternak agar ayam bisa tumbuh. Apakah cukup tumbuh
saja? Jelas tidak, pasti para peternak mengharapkan ayamnya tumbuh dengan
cepat, sehat dan terbebas dari segala penyakit. Hasilnya, panen bisa maksimal
dan harga jual ayam menjadi tinggi sehingga menguntungkan peternak itu sendiri.
Lalu bagaimana hal tersebut bisa dicapai? Pencapaian produktivitas yang optimal
salah satunya dipengaruhi oleh nutrisi ransum yang dikonsumsi. Nutrisi tersebut
terdiri dari nutrisi makro dan nutrisi mikro. Hal yang menjadi persoalan selama
ini adalah bahwa kebutuhan nutrisi mikro seperti vitamin dan mineral seringkali
tidak tercukupi. Hal ini dipengaruhi
oleh faktor-faktor yang ada di dalam sistem pemeliharaan ternak.
1.2. Jenis Vitamin
Berdasarkan
kelarutannya vitamin terdiri dari dua macam :
- Vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin C dan vitamin B komplek yang terdiri dari tiamin, riboflavin, asam pantotenat, kholin, biotin, vitamin B6, B12, folasin, mio-inositol, dan asam p-aminobenzoat.
- Vitamin yang larut dalam lemak, meliputi vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan vitamin K.
Dengan demikian
vitamin meliputi 11 jenis vitamin B komplek, 4 jenis vitamin yang larut dalam
lemak dan vitamin C.
1.3. MengapaVitamin Sangat Dibutuhkan
sebagai Suplemen
Berikut ini
beberapa alasan, meningkatnya kebutuhanVitamin yang harus disuplementasi dalam ransum
kuda :
- Meningkatnya program seleksi untuk memperbaiki peforman dan kecakapan berlari, sehingga perlu peningkatan kualitas gizi.
- Perbedaan genetic antar jenis kuda, sehingga berbeda pula dalam kebutuhan nutrient.
- Kekurangan nutrien tertentu dalam tanah, sehingga berpengaruh pada level nutrient yang dimakan kuda.
- Penagangan dan prosesing pakan mempengaruhi ketersediaan nutrient.
- Interaksi antar nutrient sehingga mempengaruhi kebutuhan vitamin.
- Perubahan kondisi lingkungan ternak sehingga meningkatkan kebutuhan nutrient.
- Stress
dan penyakit antara lain karena kontak antar kuda.
- Adanya kapang pada pakan sehingga meningkatkan kebutuhan vitamin tertentu.
- Adanya anti metabolit pada pakan.
Suplementasi
vitamin harus dberikan secara hati-hati karena kelebihan vitamin tertentu
dapat berpengaruh terhadap vitamin yang lain.
1.4. Faktor Yang Mempengaruhi Kandungan Vitamin dalam Ransum Kuda
Vitamin
diperlukan dalam jumlah yang lebih kecil dibandingkan nutrient lainnya, namun
kekurangan vitamin dalam ransum menyebabkan gangguan metabolisme dan penyakit.
Beberapa senyawa yang berfungsi sebagai precursor vitamin atau provitamin
seperti β-karoten atau pro-vitamin A. Diketahui sedikitnya 15 vitamin
dibutuhkan kuda. Sebagian besar vitamin dapat diperoleh dari hijauan.
Vitamin yang
terdapat dalam pakan bervariasi tergantung pada tipe tanah, iklim, pemanenan,
dan penyimpanan. Hijauan berkualitas yang diperoleh pada pagi hari biasanya
banyak mengandung vitamin. Defisiensi vitamin dapat terjadi jika kuda banyak
mengkonsumsi hijauan kualitas buruk atau pakan tanpa suplemen vitamin. Sebagian
besar vitamin yang la rut dalam air dapat disintesis dari mikroorganisme dalam
usus kuda, namun tidak untuk dismpan. Beberapa diantaranya terlibat dalam
metabolisme atau penggunaan lemak, protein dan karbohidrat pakan, sehingga
berarti pakan yang mengandung banyak energy harus diiringi dengan banyak vitamin.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dinamika Kebutuhan Vitamin
Vitamin berasal
dari kata “vitae-amine” dan didefinisikan sebagai senyawa organik yang
diperlukan dalam jumlah kecil untuk menjaga fungsi metabolisme dalam tubuh
tetap optimal. Vitamin sebagai salah satu bagian dari nutrisi mikro, memiliki
peranan yang tidak kalah besar dibandingkan dengan jenis nutrisi lainnya. Jika
dilihat secara kuantitatif, persentase kebutuhan vitamin pada ransum ayam pasti
lebih kecil dibandingkan dengan nutrisi lain seperti karbohidrat, protein dan
lemak. Meskipun begitu, vitamin tetap wajib diberikan terkait fungsinya sebagai
katalis metabolisme nutrisi makro. Dalam arti lain, bila tidak ada vitamin maka
metabolisme nutrisi makro akan terhambat. Hambatan metabolisme ini akan menyebabkan
pertumbuhan ayam menjadi tidak optimal, terbatasnya pembentukan energi untuk
beraktivitas dan tidak terjadi regenerasi sel-sel yang rusak dalam tubuh.
Pernyataan di
atas dikuatkan oleh Scott et al., (1992) yang menyatakan bahwa unggas
yang dipelihara dengan sistem tata laksana yang tidak baik, sangat peka
terhadap kejadian defisiensi (kekurangan) vitamin. Hal tersebut disebabkan :
- Unggas tidak memperoleh keuntungan dari sintesis vitamin oleh mikroorganisme di dalam alat pencernaan ayam itu sendiri karena ayam harus bersaing dengan mikroorganisme dalam menggunakan vitamin tersebut. Selain itu, meskipun unggas mampu mensintesis vitamin seperti vitamin C, namun hasil sintesis tersebut sangat rendah. Rendahnya sintesis vitamin oleh unggas disebabkan saluran pencernaan unggas yang lebih pendek dan laju pencernaan ransum yang lebih cepat dibandingkan ternak lain seperti ruminansia
- Unggas mempunyai kebutuhan yang tinggi terhadap vitamin karena vitamin penting bagi reaksi- reaksi metabolis yang vital di dalam tubuh unggas
- Populasi yang padat dalam peternakan unggas modern menimbulkan berbagai macam stres. Ditambah dengan kondisi lingkungan akibat global warming, dimana cuaca selalu berubah-ubah dan tidak menentu sehingga sangat berpotensi menyebabkan ayam stres sehingga kebutuhan akan vitamin juga semakin tinggi
2.2 Vitamin Larut Lemak
Vitamin A
Vitamin ini
sering disebut sebagai retinol. Secara umum Vitamin A dapat ditemukan dalam
tepung ikan dan jagung. Vitamin A berfungsi dalam proses pertumbuhan, stabilitas
jaringan epitel pada membran mukosa saluran pencernaan, pernapasan, saluran
reproduksi serta mengoptimalkan indera penglihatan.
Defisiensi
vitamin A pada ayam dapat menyebabkan ruffled feathers (bulu berdiri), ataxia
(kehilangan keseimbangan saat berjalan) dan bisa berakibat pada penurunan
produksi telur serta daya tetas. Bila defisiensi berlangsung terus menerus
dalam waktu yang cukup lama serta tidak ditangani dengan baik, maka akan
mengakibatkan munculnya cairan putih susu (keruh) pada mata ayam tersebut
sehingga bisa mengganggu penglihatan dan kadang terjadi kerusakan mata
permanen. Selain itu defisiensi vitamin A bisa menyebabkan timbulnya bintik
darah (blood spot) pada telur (Saif, 2003).
Vitamin D
Vitamin D pada
produk-produk vitamin seringkali ditulis sebagai vitamin D3. Vitamin D3 atau
yang lebih dikenal sebagai cholecalciferol adalah satu-satunya metabolit dari
vitamin D yang bisa digunakan oleh unggas (Weber, 2009). Secara umum vitamin
ini dapat ditemukan pada tepung ikan dan sinar matahari yang berfungsi sebagai
prekursor. Vitamin D bermanfaat untuk metabolisme kalsium dan fosfor dalam
pembentukan kerangka normal, membentuk paruh dan cakar yang keras serta
kerabang telur yang kuat.
Defisiensi
vitamin D akan menyebabkan metabolisme kalsium dan fosfor terhambat sehingga
akan banyak ditemukan telur dengan kerabang tipis dan lembek serta paruh dan
cakar yang lembek pula. Selain itu akan terjadi pula penurunan produksi telur
dan situasi dimana ayam kesulitan untuk bergerak karena kakinya lemah sehingga
terjadilah kelumpuhan/ricketsia.
Vitamin E
Vitamin E dapat digunakan untuk seluruh derivate
tocol dan tocotrienol yang mempunyai aktivitas biologis α-tokoferol. Vitamin E
disebut juga vitamin antisterilitas dan factor X. Ungkapan seperti “aktivitas
vitamin E” atau “defisiensi vitamin E” sering kali digunakan. α-tokoferol
disebut sebagai vitamin E semenjak diketahui mempunyai nilai nutrisi yang
lebih. Misalnya jika α-tokoferol mempunyai nilai 100, maka β dan zeta tokoferol
nilainya hanya kira-kira 1/3-nya; sedangkan gamma delta, epsilon dan
etatokoferolhanya kurang dari 1% dari nilai α-tokoferol. Maka analisis total
tokoferol pakan dapat salah faham. Satu unit IU didasarkan 1 mg d- α-tokoferol
asetat sama dengan 1,36 mg dl- α- tokoferol asetat. dl-α-tokoferol asetat
adalah standar internasional yang didefinisikan sebagai aktivitas1 IU per mg.
Kemudian istilah 1 IU dan 1 mg dl- α-tokoferol asetat selalu dapat berubah
untuk digunakan.
Vitamin E sering disebut sebagai tocopherols dan
sering ditemukan dalam biji kedelai, biji gandum dan CGM (corn gluten meal). Vitamin E bermanfaat untuk meningkatkan
fertilitas, pertumbuhan embrio normal dan sebagai antioksidan. Defisiensi
vitamin E akan menyebabkan menurunnya fertilitas dan daya tetas,
encephalomalacia/crazy chick disease (penyakit ayam gila), serta kelainan pada
koordinasi otot.
Vitamin K
Nama/sebutan
lain vitamin K adalah : vitamin antihemoragic, vitamin pembeku darah, factor
protrombin, philloquinon, dan 2-metil-1,4-naftoquinon. Vitamin K digunakan
untuk 2-metil-1,4-naftoquinon dan turunannya, yang secara aktivitas biologisnya
disebut fityl-menoquinon (philloquinon). Istilah ‘aktivitas Vitamin K” dan “defisiensi Vitamin K” lebh sesuai
digunakan. Beberapa senyawa mempunyai struktur yang sama dan semuanya mempunyai
aktivitas sebagai vitamin K. Di alam, ada dua bentuk yang dapat diisolasi,
yaitu K1, dan K2. Selain itu beberapa senyawa sintetis telah dipreparasi
mempunyai aktivitas vitamin K, satu diantaranya adalah
2-metil-1,4-naftoquinon., yang disebut menadion yang lebih aktif dibanding K1. Beberapa
senyawa vitamin K sintetis larut dalam air, berbeda sekali dengan K1, dan K2
yang larut dalam lemak.
Vitamin K dapat
ditemukan pada tepung ikan. Vitamin K berfungsi dalam pembentukan protrombin
yang nantinya digunakan untuk pengaturan proses pembekuan darah. Defisiensi
vitamin K akan menyebabkan perdarahan pada jaringan/organ tertentu (hemoragi)
serta anemia akibat darah yang sukar membeku saat terjadi luka pada bagian
tubuh yang terbuka (Saif, 2003).
2.3 Vitamin Larut Air
Vitamin B1 (thiamin)
Vitamin B1 sering
disebut juga sebagai aneurin terkait dengan sifat antineuritis (anti
radang urat syaraf) yang dimilikinya. Vitamin B1 berfungsi untuk
membantu proses metabolisme karbohidrat dan energi dalam tubuh. Defisiensi
vitamin ini menyebabkan hilangnya nafsu makan, pertumbuhan terhambat serta
terjadi pembengkakan pada sistem syaraf (Roche, 1979).
Keterbatasan cadangan tiamin dalam tubuh menyebabkan
perlunya supply tiamin. Fungsi tiamin sebagai penyusun system enzim dan
esensial untuk menyokong penggunaan karbohidrat sebagai sumber energi untuk
tubuh. Perombakan karbohidrat meningkat selama balapan/pacu atau performan, sehingga
adalah penting mencukupi ketersediaan tiamin. Toksisitas tiamin belum ada
laporan. Kelebihan tiamin segera disekresikan melalui urin, namun demikian
kelebihn tiamin dalam ransum perlu dhindari.
Vitamin B2 (riboflavin)
Vitamin B2 berfungsi
dalam metabolisme karbohidrat, asam amino dan asam lemak. Vitamin ini dapat ditemukan pada tepung daging dan
tepung ikan. Defisiensi
vitamin B2 menyebabkan pertumbuhan ayam menjadi lambat, lemas dan
ayam mengalami kesulitan berjalan. Gejala yang paling dikenal adalah kelumpuhan
pada kaki (leg paralysis) atau kelumpuhan pada jari kaki (curled toe
paralysis). Beberapa
gejala tersebut akhirnya akan berakibat pada menurunnya produksi telur dan daya
tetas (Saif, 2003).
Defisiensi
riboflavin menyebabkan penurunan tngkat pertumbuhan dan penggunaan pakan. Rboflavin
esensial sebagai penyusun system enzim dalam tubuh. Penting dalam meningkatkan
penggunaan energi pakan dan nutrient dalam ransum. Belum terdefinisikan berapa
banyak ribovlavin dapat memperbaiki ophtalmia. “ophtalmia Periodik” dapat
menyebabkan kerusakan mata, katarak, dan kebutaan.
Vitamin B3 (nicotinamide)
Vitamin B3
atau lebih dikenal sebagai niasin atau nicotinamide berfungsi dalam metabolisme
karbohidrat, protein dan lemak menjadi energi. Vitamin ini dapat ditemukan pada
jagung, biji bunga matahari dan hampir semua bungkil biji-bijian. Kekurangan
vitamin B3 menyebabkan hilangnya nafsu makan, pertumbuhan lambat,
turunnya produksi telur dan daya tetas, membran mukosa menjadi berwarna merah
gelap, perubahan pada tulang paha serta kadang terjadi diare yang disertai
darah.
Vitamin B5 (asam pantotenat)
Vitamin B5 atau
yang lebih dikenal sebagai asam pantotenat berfungsi sebagai komponen koenzim A
dalam metabolisme karbohidrat, asam lemak, asam amino dan steroid. Asam
pantotenat banyak terkandung dalam bungkil biji bunga matahari. Defisiensi asam
pantotenat akan menyebabkan hilangnya nafsu makan, pertumbuhan terhambat,
pembengkakan pada beberapa bagian tubuh seperti paruh, kelopak mata dan jari
kaki, warna bulu menjadi kasar dan buram, serta menyebabkan turunnya produksi
dan daya tetas telur.
Vitamin B6 (piridoxin)
Nama lain dari Vitamin B6 adalah “yeast evaluate
factor”, adermia, faktor anti acrodenia pada tikus. Selanjutnya sebutan Vitamin
B6 yang mempunyai aktivitas biologis “Aktivitas Vitamin B6” dan ”defisiensi
Vitamin B6” lebih tepat digunakan. Vitamin B6 termasuk tiga senyawa :
piridoksin, pyridoksal, dan pyrdoksamin, juga ada bentuk lain pyridoksin.
Aktivitasnya ketiga senyawa tersebut sama dalam tubuh ternak. Namun sangat
berbeda aktivitasnya pada beberapa mikroorganisme. Pada ragi, organ glandular,
dan daging sebagian besa vitamin B6 ada dalam bentuk pyridoksal, dan
pyrdoksamin. Jadi mempelajari vitamin harus mengingat bentuk keberadaan vitamin
dalam pakan kekefektifannya responnya terhadap ternak dan mikroorganisme. Namun
pada kuda belum ada informasi tentang bentuk keefektifannya.
Vitamin B6 atau piridoxin berfungsi untuk
metabolisme protein dan lemak dalam tubuh. Vitamin B6 dapat
ditemukan hampir disemua bungkil biji-bijian. Selain menyebabkan nafsu makan
berkurang dan pertumbuhan terhambat, defisiensi vitamin B6 ini akan
menyebabkan bulu tumbuh jarang (tidak merata) dan kasar, produksi telur serta
daya tetas telur menurun (Roche, 1979).
Fungsi Vitamin B6 berhubungan dengan system enzim dan
berperan dalam penggunaan karbohidrat, lemak, dan protein, oleh karena itu
sangat penting dalam mencerna pakan. Tanpa adanya Vitamin B6 asam amino
trptofan tidak dapat digunakan oleh ternak. Pada hewan lain selain kuda,
defisiensi Vitamin B12 menyebabkan rendahnya tingkat pertumbuhan dan kegagalan
reproduksi, anemia, dermatitis, degenerasi sel saraf dan gangguan penglihatan.
Vitamin B9
(asam folat)
Vitamin B9 atau
yang lebih sering disebut sebagai asam folat berfungsi untuk metabolisme
karbohidrat. Asam folat dapat ditemukan pada biji gandum. Defisiensi asam folat
akan menyebabkan pertumbuhan lambat, anemia, menurunnya daya tetas serta bulu
yang kasar dan jarang (Roche, 1979).
Vitamin B12 (cyanocobalamin)
Vitamin B12
atau sering disebut sebagai cyanocobalamin berfungsi untuk metabolisme
karbohidrat dan lemak dalam tubuh. Tidak seperti vitamin B lainnya, vitamin B12
bisa terakumulasi di jaringan, utamanya di hati dan sedikit di ginjal,
otot, tulang dan kulit (Weber, 2009). Defisiensi vitamin B12 akan
mengakibatkan pertumbuhan lambat, ukuran telur kecil-kecil dan daya tetas
menurun.
Fungsi Vitamin B12 berhubungan dengan penggunaan
karbohidrat, lemak, dan protein, oleh karena itu sangat penting dalam
penggunaan pakan. Pada hewan lain selain kuda, defisiensi Vitamin B12
menyebabkan rendahnya tingkat pertumbuhan dan reproduksi, anemia, inkordinasi
bagian posterior, langkah tidak tetap, rendahnya nafsu makan, hiperiritbilitas,
dan bulu kasar. Defisiensi Vitamin B12 tidak ditemukan pada kuda. Beberapa
penyakit defisiensi ditemukan pada hewan lain, bukan pada kuda.
Biotin
Biotin sering
dikenal sebagai Vitamin B7. Vitamin ini berfungsi dalam metabolisme
karbohidrat dan lemak dalam produksi energi. Biotin dapat ditemukan pada tepung
ikan dan biji gandum. Defisiensi biotin menyebabkan kulit mengeras pada daerah
paruh dan mata (hampir sama seperti pada saat terjadi defisiensi asam
pantotenat). Selain itu bisa terjadi juga kelainan pada tulang rawan dan
menurunnya daya tetas.
Vitamin C (asam askorbat)
Vitamin C disebut juga asam askorbat, asam
“Cevitamic”, antiskorbut, skorbutamin, dan asam heksuronat. Sebutan vitamin C
digunakan untuk seluruh senyawa yang mempunyai aktivitas biologi asam askorbat.
Satu unit vitamin C adalah aktivitas yang terkandung dalam 0,05 mg vitamin.
Jadi 1 mg vitamin C setara dengan 20 IU vitamin C. Aktivitas vitamin C biasanya
diekspresikan dalam miligram vitamin C. Vitamin C ini berfungsi untuk
metabolisme sel dan sebagai anti oksidan. Defisiensi vitamin C tidak terjadi
pada ternak namun vitamin C bermanfaat dalam situasi ayam yang stres karena
panas atau kondisi lain (Weber, 2009).
Tabel 1 adalah tabel rekomendasi
kadar vitamin yang dibutuhkan berdasarkan National Research Council (NRC),
AWT German Trade Association dan DSM Vitamin Suplementation
Guidelines yang dihitung berdasarkan pemberian makan harian dalam range 80
hingga 120 gram per hari. NRC menentukan jumlah minimum vitamin yang dibutuhkan
sedangkan AWT dan DSM merekomendasikan suplementasi vitamin di atas kadar alami
vitamin dalam ransum (Weber, 2009).
2.4 Hubungan Manajemen Penyimpanan Ransum
dengan Defisiensi Nutrisi
Dalam suatu
formulasi ransum, kadar vitamin dalam ransum umumnya telah disesuaikan dengan
jumlah kebutuhan vitamin bagi unggas dan mampu dicukupi melalui asupan ransum
yang berasal dari pabrikan. Namun pada kenyataannya, kadar vitamin tersebut
dapat hilang pada waktu bahan pakan diproses atau selama ransum disimpan dalam
gudang penyimpanan.
Potensi vitamin
juga bisa menurun akibat dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti suhu yang
ekstrim, cahaya dan oksidasi. Contohnya saja vitamin seperti A, D, E dan C yang
tidak stabil terhadap panas, cahaya dan kelembaban. Vitamin B1 dan asam
pantotenat juga bisa rusak akibat pengolahan atau penyimpanan ransum yang
kurang baik. Karena alasan itulah, maka sulit untuk menjamin bahwa vitamin akan
stabil kadarnya dalam ransum terlebih jika ransum menjalani proses pengangkutan
yang cukup jauh.
Untuk memastikan
bahwa ransum yang kita berikan pada ayam tidak mengalami defisiensi vitamin,
maka salah satu langkah yang perlu dilakukan adalah dengan mengatur manajemen
penyimpanan ransum melalui tindakan sebagai berikut :
- Berikan alas (pallet) pada tumpukan ransom
- Atur posisi penyimpanan ransum sesuai dengan waktu kedatangannya (first in first out, FIFO)
- Simpan ransum dalam tempat yang tertutup dan terhindar dari sinar matahari langsung
- Perhatikan suhu dan kelembaban tempat penyimpanan ransom
- Sebaiknya ransum disimpan dalam gudang penyimpanan tidak lebih dari 30 hari agar kualitas nutrisi, termasuk vitamin, di dalamnya tidak menurun
- Hindari penggunaan karung tempat ransum secara berulang dan bersihkan gudang secara rutin
- Saat ditemukan serangga, segera atasi mengingat serangga mampu merusak lapisan pelindung biji-bijian sehingga bisa memicu tumbuhnya jamur
2.5 Stres dan
Vitamin
Ayam memang
merupakan ternak yang sangat rentan terhadap stres. Dampak nyata stres pada
ayam apabila tidak ditangani dengan baik adalah penurunan produksi, baik berupa
telur bagi ayam petelur maupun penurunan berat badan bagi ayam pedaging. Hal
ini disebabkan turunnya nafsu makan dan minum sehingga kekebalan tubuh ayam
berkurang dan akibatnya ayam menjadi mudah terserang penyakit. Faktor penyebab
stres selain faktor cuaca diantaranya adalah :
- Sirkulasi udara dalam kandang yang tidak baik
- Suhu dan kelembaban dalam kandang meningkat
- Populasi ayam dalam kandang yang terlalu padat
- Suara bising
- Kekurangan ransum
- Pergantian ransum mendadak
- Vaksinasi
- Perlakuan kasar, potong paruh, pindah kandang, dll
Salah satu
kejadian stres yang seringkali ditemukan di lapangan ialah kejadian heat
stress. Data yang diperoleh oleh tim Technical Service Medion (2010)
melaporkan bahwa kejadian heat stress pada ayam pedaging dan petelur
masing-masing sebesar 0,41% dan 0,6% dari total kejadian penyakit di tahun
2010. Ayam yang terserang stres dapat dipulihkan kondisinya dengan cara
menghilangkan faktor penyebab stres tersebut. Namun demikian, ternyata vitamin
berperan besar dalam hal ini karena proses pemulihan stres sangat didukung oleh
pemberian vitamin. Pemberian vitamin dapat mempertinggi ketahanan tubuh ayam
saat stres serta menjaga proses metabolisme tubuh berjalan dengan normal.
Seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya bahwa ayam komersial saat ini sangat rentan terhadap
stres, baik itu stres yang disebabkan oleh tata laksana pemeliharaan yang
kurang baik maupun stres akibat pengaruh cuaca/suhu lingkungan. Oleh karena
itu, suplementasi vitamin tentu sangat diperlukan. Vitamin dapat ditambahkan ke
dalam ransum maupun ke dalam air minum ayam. Vitamin biasanya dapat diberikan
ketika ayam pertama kali chick in (masuk ke kandang), sebelum dan
setelah vaksinasi, setelah pengobatan, ketika sakit, pindah kandang, cuaca
buruk dan saat pergantian ransum.
Berbagai produk
vitamin telah banyak dijual di pasaran, salah satunya ialah Vita Stress yang diproduksi oleh
Medion. Vita Stress mengandung
vitamin lengkap (vitamin A, D3, E, K. B1, B2,
B6, B12, C, nicotinic acid dan calcium-D-pantothenate)
dan elektrolit (natrium, kalium, kalsium dan magnesium) yang dibutuhkan oleh
ayam untuk menambah daya tahan tubuh dan mencegah stres pada waktu sebelum dan
sesudah vaksinasi, setelah potong paruh, pindah kandang, penggantian ransum,
cuaca yang buruk dan pada musim rontok bulu. Vita Stress juga bisa mencegah terjadinya defisiensi vitamin pada
ayam yang bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan, penurunan produksi telur dan
gangguan pertumbuhan bulu.
III. KESIMPULAN
Vitamin yang
dibutuhkan oleh kuda terdiri atas 11 jenis vitamin B kompleks, 4 jenis vitamin
yang larut dalam lemak, dan vitamin C. Sebagian besar vitamin dapat diperoleh
dari hijauan, namun defisiensi dapat terjadi jika kuda banyak mengkonsumsi hijauan
berkualitas rendah atau pakan yang tidak ditambah suplemen vitamin. Sebagan
besar vitamin yang larut dalam air, yaitu vitamin C dan vitamin B komplek dapat
disintesis oleh mikroorganisme dalam usus ternak ruminan, namun tidak untuk disimpan.
Jumlah yang disintesis tergantung dari jenis vitamin dan jenis ransum yang dimakan.
Suplementasi vitamin harus diberikan secara hati-hati karena kelebihan vitamin
tertentu dapat berpengaruh terhadap vitamin yang lain.
Walaupun dapat
disintesis oleh kuda, vitamin C sangat dibutuhkan terutama saat cuaca panas,
kondisi stress selama percepatan pertumbuhan atau memperbaiki performan, dan
jika ada factor penghambat sintesis vitamin C. Pada situasi tertentu, seperti
kerja berat (selama latihan), balapan, atau perbaikan performan, suplementasi vitamin
B kompleks menguntungkan. Sejauh ini toksisitas vitamin belum ada laporan karena
kelebihannya segera dieksresikan dan keluar bersama feses. Setelah mengenal
lebih mendalam mengenai jenis dan fungsi vitamin serta dinamika kebutuhannya,
kita menjadi lebih paham bahwa sebenarnya ternak kita sangat memerlukan vitamin
yang sesuai dengan dosis yang cukup. Ingat, bahwa ada banyak risiko dan
kerugian yang ditimbulkan bila ternak kita sudah mengalami defisiensi vitamin,
oleh karena itu marilah kita lakukan tindakan preventif dengan mengatur kembali
tata laksana pemeliharaan ayam baik dari penyimpanan ransum, manajemen stres
lingkungan dan ketepatan penggunaan vitamin.
DAFTAR PUSTAKA
Cunha, T.J. 1980. Horse Feeding and Nutrition.
Academic Press New York London ,
NRC. 1978. Nutrient Requirements of Horse. Fourth
Revised Edition. National
Parrakasi. 1983. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak
Monogastrik. Angkasa, Bandung .
Pilliang,
W.G. 1995. Nutrisi Vitamin. Volume II. Penerbit IPB, Bogor .
Pilliner, S.
1992. Horse Nutrtion and Feeding. Blackwell Science, Australia .
izin copas gan :)
BalasHapusKok dapusnya ngga lengkap ya?
BalasHapusPengakuan tulus dari: FATIMAH TKI, kerja di Singapura
BalasHapusSaya mau mengucapkan terimakasih yg tidak terhingga
Serta penghargaan & rasa kagum yg setinggi-tingginya
kepada KY FATULLOH saya sudah kerja sebagai TKI
selama 5 tahun Disingapura dengan gaji Rp 3.5jt/bln
Tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
Apalagi setiap bulan Harus mengirimi Ortu di indon
Saya mengetahui situs KY FATULLOH sebenarnya sdh lama
dan jg nama besar Beliau
tapi saya termasuk orang yg tidak terlalu yakin
dengan hal gaib. Karna terdesak masalah ekonomi
apalagi di negri orang akhirnya saya coba tlp beliau
Saya bilang saya terlantar disingapur
tidak ada ongkos pulang.
dan KY FATULLOH menjelaskan persaratanya.
setelah saya kirim biaya ritualnya.
beliau menyuruh saya untuk menunggu
sekitar 3jam. dan pas waktu yg di janjikan beliau menghubungi
dan memberikan no.togel "8924"mulanya saya ragu2
apa mungkin angka ini akan jp. tapi hanya inilah jlnnya.
dengan penuh pengharapan saya BET 200 lembar
gaji bulan ini. dan saya benar2 tidak percaya & hampir pingsan
angka yg diberikan 8924 ternyata benar2 Jackpot….!!!
dapat BLT 500jt, sekali lagi terima kasih banyak KY
sudah kapok kerja jadi TKI, rencana minggu depan mau pulang
Buat KY,saya tidak akan lupa bantuan & budi baik KY.
Demikian kisah nyata dari saya tanpa rekayasa.
Buat Saudaraku yg mau mendapat modal dengan cepat
~~~Hub;~~~
Call: 0823 5329 5783
WhatsApp: +6282353295783
Yang Punya Room Trimakasih
----------